Bacaan Isti'adzah

Segala puji bagi Allah tak hentinya kita lafazkan, karena begitu banyak nikmat yang sudah diberikan, nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat sehat wabil khusus nikmat diberikanya usia kita sekarang untuk membaca Artikel ini, dan semoga di usia sekarang kita selalu di mudahkan Istiqomah untuk beribadah dan beramal jariyah, Amin

Sholawat dan salam juga kita lantunkan kepada junjungan kita, Baginda nabi Muhammad SAW, karena dengan tuntunan serta bimbinganya, baik itu mengenai Tauhid maupun Aqidah Akhlak serta adab hubungan sesama manusia, akhirnya kita dapat keluar dari zamanya Jahiliyah (kegelapan) hingga sekarang ini.

Menurut logat atau bahasa Isti’adzah, adalah meminta perlindungan kepada Allah yang kita kenal dengan kalimat :

Bacaan diatas adalah lafaz yang Mahsyur dikalangan Ulama, sesuai dengan firman Allah pada surah An-Nahal ayat 98 :

Artinya “Dan apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk”

Fungsi bacaan Isti’adzah juga bermanfaat :

  • Dan diantara keajaiban bacaan “isti’adzah” sebagai pembersih bagi lisan yang kerap melontarkan kata-kata keji, juga sebagai pengantar sebelum membaca ayat-ayat Allah, ia sebagai permohonan bantuan kepada Allah, dan pengakuan untuk-Nya yang maha kuasa, dan bagi seorang hamba pasti akan lemah menghadapi musuh yang halus ini (syaithon) tanpa pertolongan dari Allah.
  • Diantara faidah lain dari “isti’adzah” adalah agar syaithon menjauh dari hati seseorang ketika akan membaca Al-Qur’an, sehingga ia dapat menghadirkan penghayatan dalam mentadabburi ayat-ayat Allah dan memahami maknanya, tentunya semakin banyak manfaat yang akan ia dapatkan.

Ahli qiraat membolehkan lafz lain yang maksudnya sama dengan diatas, antara lain :

Hukum membaca Istiazah ada 2 pendapat yaitu :

  1. Wajib membaca isti’adzah pada awal bacaan dengan alasan lafaz “Fi’il Amar” atau menunjukan wajib.
  2. Sunnah membaca isti’adzah, pendapat jumhur ulama, dengan alasan bahwa “Fi’il Amar” menunjukan sunah.

Cara membaca Istiazah :

  • Dibaca secara sir
  • Dibaca secara Jahar

Pemakain kedua cara tersebut dikalangan ulama dan qiraat adalah :

> Nafi’ membacanya denga sir

> Khalaf membacanya dengan cara Jahar pada surah Al-Fatihah dan secara sir pada surah yang lain.

> Khalad membolehkan sir atau Jahar pada semua surah.

> Jumhur Ulama qiraat menghukumkan sunnah dengan bacaan sir pada waktu tertentu dan Jahar pada waktu tertentu pula, sunah secara sir adalah :

  • Apabila membaca Al-Qur’an dengan sir
  • Apabila membaca Al-Qur’an sendirian
  • Apabila membaca Al-Qur’an didalam shalat
  • Apabila membaca Al-Qur’an pada waktu tadarusan dan bukan sebagai pembaca pertama.

Jika artikel diatas ada yang keliru atau berlebihan atau perlu penambahan, sudilah kiranya memberikan saran dan pendapat di kontak penulis, atau bisa berkomunikasi by email. Jazakallahu Khairan

< Demikian >

Budi Syamsurizal Orangnya supel, suka bergaul, selalu terbuka untuk berbagi dalam hal yang positif, senang mengikuti seputar literasi teknologi yang berbasiskan digital marketing.

0 Response to "Bacaan Isti'adzah"

Post a Comment

Masukan dan saran dapat di sampaikan pada kolom contact form di bawah ini 🙏

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel