Hukum Idgam

 Segala puji bagi Allah tak hentinya kita lafazkan, karena begitu banyak nikmat yang sudah diberikan, nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat sehat wabil khusus nikmat diberikanya usia kita sekarang untuk membaca Artikel ini, dan semoga di usia sekarang kita selalu di mudahkan Istiqomah untuk beribadah dan beramal jariyah, Amin

Sholawat dan salam juga kita lantunkan kepada junjungan kita, Baginda nabi Muhammad SAW, karena dengan tuntunan serta bimbinganya, baik itu mengenai Tauhid maupun Aqidah Akhlak serta adab hubungan sesama manusia, akhirnya kita dapat keluar dari zamanya Jahiliyah (kegelapan) hingga sekarang ini.

Bacaan Idgham ada 6 bagian :

  1. Idgham Mitslain Shaghir

Apabila ada dua huruf yang sama makhraj dan sifatnya, bertemu menjadi satu, dimana huruf yang pertama mati dan huruf yang dua hidup.

2. Idgham Mitslain Kabir

Apabila dua huruf yang sama makhraj dan sifatnya, dan bertemu menjadi satu, sedang kedua hidup.

3. Idgham Mutajanisain Shaghir

Apabila ada dua huruf yang sama makhrajnya, tetapi berlainan sifatnya sedangkan huruf yang pertama mati, bacaan huruf yang awal dimasukan ke dalam huruf yang ke dua.

4. Idgham Mutajanisain Kabir

Apabila ada dua huruf yang sama makhrajnya tetapi berlainan sifatnya, dan kedua-duanya merupakan huruf hidup.

5. Idgham Mutaqaribain Shaghir

Apabila ada dua huruf yang berdekatan makhraj dan sifatnya, dimana huruf awalnya mati.

6. Idgham Mutaqaribain Kabir

Apabila ada dua huruf yang berdekatan makhraj dan sifatnya dan keduanya hidup.

Idgam menurut bahasa artinya memasukan sesuatu terhadap sesuatu, didalam ilmu tajwid yaitu mengucapkan 2 huruf menjadi satu, sehingga bunyi huruf yang didepanya seolah-olah bertasydid, idgam terbagi menjadi 3 macam :

I. Wajib

Artinya jika tidak di idgamkan bearti salah, sebagai contoh :

II. Tidak wajib (Tawassuth) artinya jika di idgamkan salah, sebagao contoh :

III. Harus, artinya jika di idgamkan atau tidak di idgamkan boleh, sebagi contoh :

Idgam terbagipula menjadi 2 jenis sebagai berikut :

  1. Idgam Shagir

Idgam Shagir ini adalah memasukan huruf yang mati kepada huruf yang hidup pada huruf-huruf tertentu, dan memiliki 5 bagian yaitu :

  • Idgam bi gunnah atau Idgam Maalgunnah

Maksudnya dengan atau bersamaan dengung, hukum ini khusus apabila ‘Nun” atau “Tanwin” mati bertemu dengan huruf :

Sebagai contoh bacaanya :

  • Idgam Bilagunnah

Maksudnya dengan tidak dengung, lebih sederhananya melafazkan bacaan tidak berdengung, hukum ini khususnya untuk “Nun” mati atau “Tanwin” apabila bertemu dengan huruf :

seperti contoh bacaan :

  • Idgam Mislain atau idgam mutamaslain

Idgam mislain atau idgam mutamaslain adalah apabila huruf mati bertemu dengan huruf yang berharqat sejenisnya, maka huruf yang berharqat itu seolah-olah bertasydid dan leburlah bunyi-bunyi yang mati itu kedalam huruf yang berharqat didepanya, sebagai contoh :

  • Idgam Mutaqaribain

Maksudnya adalah hampir bunyi dan makhrajnya kedua huruf tersebut, sebagai contoh :

  • Idgam Mutajanisain, maksudnya jenis makhrajnya berhampiran bunyinya, sebagi contoh :

2. Idgam Kabir

Memasukan huruf hidup yang berharqat kepada huruf yang berhaqat pula, hukum ini hanya di gunakan oleh rawi tertentu saja, idgam kabir terkadang adakalanya pada mislain dan adakalanya pada mutaqaribain,

a. Mislain

Mislain terbagi 2 macam yaitu mislain dalam satu kalimat, ada2 huruf yang sama saling berhadapan, sebagai contoh

Dibaca “Salakum”

b. Mislain dalam 2 kalimat yaitu, ada huruf yang sama saling berhadapan, dimana huruf pertama sebagai kalimat terakhir dan huruf yang kedua sebagai kalimat pertama berikutnya, seperti contoh :

“Wataba’a-a’la qulubihim” dan “Fihi-huda”

b. Mutaqaribain

Terbagi juga menjadi 2 bagian :

  1. Mutaqaribain dalam satu kalimat

Dibaca “Khalakkum”

Dibaca “Yarjukukum”

2. Mutaqaribain dalam dua kalimat :

Bacaan “khalaqa-kula” dibaca “Khalakkula” dan “Laqa-qushura” dibaca “Laq-qushura”

Perlu juga diingat bahwa huruf “Dal” mati apabila bertemu dengan huruf “Jim” atau huruf “Dhad”, dibaca idgam oleh rawi :

  • “Dal” mati bertemu dengan huruf “jim” dibaca idgam oleh rawi :
  1. Adduri dari Imam Abu Amr
  2. Assusi dari Imam Abu Amr
  3. Hisyam daari Imam Abu Amir
  4. Khalaf darai Imam Hamzah
  5. Khalad dari Imam Hamzah
  6. Abu Haris dari Imam Kisai
  • “Dal” mati bertemu dengan huruf “Dhad” dibaca idgam oleh rawi :
  1. Warsy dari Imam Nafi’
  2. Adduri dari Imam Abu Amr
  3. Assusi dari Imam Abu Amr
  4. Hisyam dari Imam Ibnu Amir
  5. Zakwan dari Imam Ibnu Amir
  6. Khalaf dari Imam Hamzah
  7. Khalad dari Imam Hamzah
  8. Abu Haris dari Imam Kisai

Jika artikel ini ada kekeliruan atau berlebihan atau ingin bertanya lebih lanjut, dapatlah kiranya memberikan masukan atau saran melalui kontak penulis.

Jazakallahu Khairan

< Demikian >

Budi Syamsurizal Orangnya supel, suka bergaul, selalu terbuka untuk berbagi dalam hal yang positif, senang mengikuti seputar literasi teknologi yang berbasiskan digital marketing.

0 Response to "Hukum Idgam"

Post a Comment

Masukan dan saran dapat di sampaikan pada kolom contact form di bawah ini 🙏

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel