Hukum Tafassyi

Segala puji bagi Allah tak hentinya kita lafazkan, karena begitu banyak nikmat yang sudah diberikan, nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat sehat wabil khusus nikmat diberikanya usia kita sekarang untuk membaca Artikel ini, dan semoga di usia sekarang kita selalu di mudahkan Istiqomah untuk beribadah dan beramal jariyah, Amin

Sholawat dan salam juga kita lantunkan kepada junjungan kita, Baginda nabi Muhammad SAW, karena dengan tuntunan serta bimbinganya, baik itu mengenai Tauhid maupun Aqidah Akhlak serta adab hubungan sesama manusia, akhirnya kita dapat keluar dari zamanya Jahiliyah (kegelapan) hingga sekarang ini.

Sifat Tafassyi yang akan dijelaskan disini terbagi menjadi 3 yaitu :

  1. Tafassyi A’la

Maksud dari Tafassyi A’la adalah kuat berhamburan ketika bertasdyid, seperti contoh bacaan pada surah Yasin ayat 40

2. Tafassyi Mutawassitha

Tafassyi Mutawassitha ini adalah, lebih kecil sedikit berhamburan dari Tafassyi A’la, ketika ia sukun atau mati, seperti pada contoh bacaan surah Yasin ayat 41

3. Tafassyi Adna

Tafassyi Adna ini adalah, lebih kecil bunyi hamburanya dari Tafassyi Mutawassitha, sewaktu ia berbaris (berharqat), seperti pada bacaan pada surah ke 36, Yasin ayat 43 :

Jika artikel ini ada kekeliruan atau berlebihan atau ingin bertanya lebih lanjut, dapatlah kiranya memberikan masukan atau saran melalui kontak penulis.

Jazakallahu Khairan

< Demikian >

Budi Syamsurizal Orangnya supel, suka bergaul, selalu terbuka untuk berbagi dalam hal yang positif, senang mengikuti seputar literasi teknologi yang berbasiskan digital marketing.

0 Response to "Hukum Tafassyi"

Post a Comment

Masukan dan saran dapat di sampaikan pada kolom contact form di bawah ini 🙏

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel