Penulis Qalam Ilahi
Segala puji bagi Allah tak hentinya kita lafazkan, karena begitu banyak nikmat yang sudah diberikan, nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat sehat wabil khusus nikmat diberikanya usia kita sekarang untuk membaca Artikel ini, dan semoga di usia sekarang kita selalu di mudahkan Istiqomah untuk beribadah dan beramal jariyah, Amin
Sholawat dan salam juga kita lantunkan kepada junjungan kita, Baginda nabi Muhammad SAW, karena dengan tuntunan serta bimbinganya, baik itu mengenai Tauhid maupun Aqidah Akhlak serta adab hubungan sesama manusia, akhirnya kita dapat keluar dari zamanya Jahiliyah (kegelapan) hingga sekarang ini

Pada Masa Kekhilafahan Abu Bakar tahun ke-12 Hijriyah, banyak terjadi peperangan yang dampaknya mengakibatkan terbunuhnya sejumlah besar para penghafal al-Quran, dalam pertempuran Yamamah di antaranya Salim maula Hudzaifah, salah seorang yang (kaum muslimin) diperintahkan Nabi untuk mengambil (ilmu bacaan) al-Quran darinya, Kemudian Abu Bakar radhiyallahu anhu memerintahkan pengumpulan al-Quran agar tidak menjadi hilang.
Di dalam Shahih al-Bukhari bahwasanya Umar bin al-Khoththab mengusulkan kepada Abu Bakar, “semoga Allah meridhai keduanya” untuk mengumpulkan al-Quran setelah pertempuran Yamamah, awalnya Abu Bakar diam tidak terlalu menanggapi, namun dengan terus menerus Umar mengulanginya, hingga Allah membukakan dada Abu Bakar (untuk menerima usulan itu).
Umar mengutus seseorang untuk memanggil Zaid bin Tsabit, kemudian menemui beliau, di sisi beliau waktu itu ada Umar, Abu Bakar berkata kepada Zaid bin Tsabit : “Sesungguhnya engkau adalah seorang pemuda yang cerdas kami tidak meragukanmu, engkau telah menulis wahyu untuk Rasulullah shollallahu alaihi wasallam.
Kemudian melakukan penelitian terhadap al-Quran dan mengumpulkannya dari tulisan-tulisan yang ada di pelepah-pelepah kurma dan hafalan orang-orang”. Jadilah sebuah mushaf, kemudian mushaf itu berada pada Umar saat masih hidup. selanjutnya berpindah kepada Hafshah putri Umar radhiyallahu anha. (Kisah ini) disebutkan dalam riwayat al-Bukhari secara panjang lebar.

Kaum muslimin setuju dengan perbuatan Abu Bakar tersebut dan memperhitungkan sebagai salah satu kebaikan beliau. Hingga Ali –semoga Allah meridhainya- berkata: “Manusia yang paling besar pahalanya terkait mushaf (alQuran) adalah Abu Bakar. Semoga Allah merahmati beliau, orang yang pertama kali mengumpulkan Kitab Allah” (riwayat Ibnu Abi Dawud dalam al-Mashaahif halaman 11, dihasankan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Bari)
Yang paling dapat menuliskan Qalam Ilahi yaitu Al-Qur’an, yang di wahyukan Allah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, dengan perantara Jibril adalah :
- Abu Wajid
- Abdullah bin Mas’ud
- Abdullah bin Habib
- Ashim
- Hafaz
Maka oleh sebab itu kita sekarang ini mengikuti bacaan Hafaz yang terdekat dengan generasi kita, setelah dari 8 turun dari nabi Muhammad SAW, adalah sebagai berikut :
- Abu Wazid
- Abdullah bin Mas’ud
- Abdullah bin Habib
- Ashim
- Hafaz
- Abdullah bin Amir
- Abu Hasan
- Abu Thahir
Maka timbul atau munculah qiraat tujuh yang namanya sudah dijelaskan sebelumnya.
Jika artikel ini ada kekeliruan atau berlebihan atau ingin bertanya lebih lanjut, dapatlah kiranya memberikan masukan atau saran melalui kontak penulis.
< Demikian >
0 Response to "Penulis Qalam Ilahi"
Post a Comment