Tingkatan Qiraat

 Segala puji bagi Allah tak hentinya kita lafazkan, karena begitu banyak nikmat yang sudah diberikan, nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat sehat wabil khusus nikmat diberikanya usia kita sekarang untuk membaca Artikel ini, dan semoga di usia sekarang kita selalu di mudahkan Istiqomah untuk beribadah dan beramal jariyah, Amin

Sholawat dan salam juga kita lantunkan kepada junjungan kita, Baginda nabi Muhammad SAW, karena dengan tuntunan serta bimbinganya, baik itu mengenai Tauhid maupun Aqidah Akhlak serta adab hubungan sesama manusia, akhirnya kita dapat keluar dari zamanya Jahiliyah (kegelapan) hingga sekarang ini.

Sepakat para Ulama meneliti dan menguji qiraat dari segi nilai dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :

  1. Qiraat Mutawatir

Yang dimaksud qiraat Mutawatir adalah, qiraat yaang di sampaikan oleh sejumlah periwayat yang cukup banyak, sehingga tidak memungkinkan mereka sepakat berdusta dalam tiap angkatan, karena sanad bacaanya bersambung hingga ke Rasulullah SAW.

Para Ulama Al-Qur’an demikian juga para ahli hukum Islam telah bersepakat, bahwa qiraat yang berstatus Mutawatir ini adalah qiraat yang sah dan resmi sebagai bacaan Al-Qur’an, dan dijadikan sumber Hujah dalam menetapkan hukum.

2. Qiraat Masyur

Nilai Mansyur adalah bagi qiraat yang sanadnya Shaih tapi jumlah periwayatnya tidak sebanyak dari qiraat Mutawatir, qiraat Masyur ini masih populer di kalangan ahli qiraat, dan wajib diakui sebagai Al-Qur’an dan tidak boleh dipungkiri sedikitpun, sebagai contoh qiraat Masyur ini adalah bacaan oleh Abu Ja’far.

3. Qiraat Ahad

Bacaan yang juga memiliki sanad yang shahih, namun didalamnya banyak menyalahi tata bahasa atau bentuk tulisan Usmani, qiraat ini tidak populer dan hanya diketahui oleh orang yang benar-benar mendalami qiraat Al-Qur’an, seperti bacaan Imam Abu Baqar.

4. Qiraat Syaaz

Bacaan yang tidak memiliki sanad yang shahih, disamping menyalahi tata bahasa dan bentuk tulisan Usmani, qiraat ini tidak dijadikan pegangan dalam bacaan, seperti bacaan Ibnu Syumaifa.

5. Qiraat Mudraj

Mudraj artinya sisipan, qiraat ini dapat diartikan dengan kalimat tambahan atau memperjelas maksud dari penafsiran ayat, bacaan ini disepakati oleh ahli qiraat bukan bacaan Al-Qur’an seperti contoh bacaan Said bin Waqash

6. Qiraat Maudhu’

Qiraat Maudhu adalah qiraat yang disandarkan kepada seseorang tanpa dasar serta tidak memiliki sanad maupun perawinya, seperti qiraat yang dikumpulkan oleh Muhammad bin Ja’far Al-Khazafi

Jika artikel ini ada kekeliruan atau berlebihan atau ingin bertanya lebih lanjut, dapatlah kiranya memberikan masukan atau saran melalui kontak penulis.

< Demikian >

Budi Syamsurizal Orangnya supel, suka bergaul, selalu terbuka untuk berbagi dalam hal yang positif, senang mengikuti seputar literasi teknologi yang berbasiskan digital marketing.

0 Response to "Tingkatan Qiraat"

Post a Comment

Masukan dan saran dapat di sampaikan pada kolom contact form di bawah ini 🙏

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel