Tanda Waqaf

 Segala puji bagi Allah tak hentinya kita lafazkan, karena begitu banyak nikmat yang sudah diberikan, nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat sehat wabil khusus nikmat diberikanya usia kita sekarang untuk membaca Artikel ini, dan semoga di usia sekarang kita selalu di mudahkan Istiqomah untuk beribadah dan beramal jariyah, Amin

Sholawat dan salam juga kita lantunkan kepada junjungan kita, Baginda nabi Muhammad SAW, karena dengan tuntunan serta bimbinganya, baik itu mengenai Tauhid maupun Aqidah Akhlak serta adab hubungan sesama manusia, akhirnya kita dapat keluar dari zamanya Jahiliyah (kegelapan) hingga sekarang ini.

Wakaf dari sudut bahasa ialah berhenti atau menahan, menurut istilah tajwid ialah menghentikan bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernapas, dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan.

Di dalam Alqur’an ada 17 (Tujuh Belas) tempat yang “Haram” diwaqapkan, artinya dengan sengaja berhenti pada tempat yang sudah ditentukan, karena jika dilihat dari arti ayat tersebut jika di waqafkan, dampaknya tidak bagus, seperti pada bacaan di bawah ini :

  1. Surah Al-baqarah ayat 17 :

2. Surah Al-baqarah ayat 243 :

3. Surah Al-imran ayat 181 :

4. Surah Al-maidah ayat 31 :

5. Surah Al-maidah ayat 64 :

6. Surah Al-maidah ayat 73 :

7. Surah Al-maidah ayat 84 :

8. Surah At-taubah ayat 30 :

9. Surah At-taubah ayat 30 :

10. Surah Yusuf ayat 8 :

11. Surah ibrahim ayat 22 :

12. Surah Bani Israil ayat 111 :

13. Surah Al-ahzab ayat 35 :

14. Surah Ash-shaffat ayat 153 :

15. Surah Al-ghasyiah ayat 24 :

16. Surah Al-ashr ayat 2 :

17. Surah Al-ma’un ayat 4 :

  • Hukum Waqaf

Selain dari tanda waqaf yang telah ditentukan, adapula waqaf pada tempat-tempat yang tidak ada tanda waqafnya, dikarenakan sesuatu dan lain hal, misalnya kehabisaan nafas atau salah baca dan lain sebagainya, adapun istilah dan nama waqafnya dibawah ini :

  1. Waqaf Ikhtiar

Maksud dari waqaf ini adalah, menyempurnakan bacaan dalam berwaqaf dengan tidak ada yang menghalangi dan berhenti pada tempat yang dimaksudkan oleh seorang pembaca atau seorang (qari’), sudah tentu maksudnya pada tempat yang sempurna pada waqafnya.

2. Waqaf Idh-Thiari

Maksud dari waqaf ini adalah, waqaf secara terpaksa karena kehabisan nafas, atau salah baca pada seketika itu juga ia diwajibkan berhenti, meskipun tidak sempurna artinya atau maknanya, seperti syarat tidak ada jawabanya, kemudian ia harus ibtida’

3. Waqaf Intizhari

Maksud dari waqaf ini adalah, berwaqaf pada satu kalimah yang bergantung pada ayat sebelumnya dan ayat sesudahnya pada lafaz dan maknanya, akan tetapi bacaanya sudah sempurna.

4. Waqaf Ikhtibari

Maksud dari waqaf ini adalah, memutuskan kalimah yang tidak harus berwaqaf, terkecuali mengajar anak-anak mengaji.

  • Tanda waqaf

1. Waqaf Taamm (ﺗﺂﻡّ)

Tanda waqaf yang sempurna. “Waqaf taamm” tidak berhenti di tengah-tengah kata, serta tidak mempengaruhi makna dan arti kata, jenis waqaf ini tidak memiliki hubungan dengan ayat sebelumnya maupun ayat setelahnya.

2. Waqaf kaaf (ﻛﺎﻒ)

Tanda waqaf yang mempunyai arti sempurna, sehingga tidak berhenti pada tengah-tengah kata atau bacaan. Akan tetapi, bacaan tersebut masih mempunyai hubungan makna dengan kata setelahnya.

3. Waqaf Hasan (ﺣﺴﻦ )

Tanda waqaf yang baik ini berhenti pada sebuah bacaan atau kata yang sempurna, serta tidak mempengaruhi arti atau makna. Akan tetapi, bacaan tersebut masih mempunyai hubungan makna dengan kata setelahnya.

4. Waqaf Qabiih( ﻗﺒﻴﺢ)

Tanda waqaf yang buruk,maksudnya berhenti tidak sempurna, yaitu berhenti pada tengah-tengah kata atau ayat, wakaf jenis ini harus dijauhi, sebab bacaan tersebut masih berhubungan dengan bacaan sebelumnya, dari segi makna maupun lafaznya.

  • Jenis tanda waqaf

1. Tanda waqaf (لا)

Waqaf la washa, tanda waqaf yang artinya tidak boleh berhenti. Jika terdapat tanda waqaf ini di tengah ayat, maka tidak diperbolehkan berhenti. Tetapi jika tanda waqaf ini berada di akhir ayat, maka diperbolehkan berhenti.

2. Tanda mim ( مـ )

waqaf lazim, yaitu tanda waqaf yang berhenti di akhir kalimat sempurna. Tanda waqaf ini tidak ada kaitannya lagi dengan kalimat sesudahnya.

3. Tanda sad ( ﺹ )

Waqaf murakhkhas. Tanda waqaf yang menunjukkan bahwa lebih baik untuk tidak berhenti. Namun, tanda waqaf ini diperbolehkan berhenti saat keadaan darurat tanpa mengubah makna.

4. Tanda sad-lam-ya’ ( ﺻﻠﮯ )

Waqaf yang merupakan singkatan dari “Al-wasl Awlaa” yang bermakna wasal atau meneruskan bacaan adalah lebih baik. Sehingga jika bertemu tanda waqaf ini, meneruskan bacaan tanpa mewaqafkannya lebih baik.

5. Tanda qaf ( ﻕ )

Waqaf yang merupakan singkatan dari “Qeela alayhil waqf” yang bermakna telah dinyatakan boleh berhenti pada wakaf sebelumnya. Sehingga, lebih baik meneruskan bacaan walaupun boleh diwaqafkan.

6. Tanda sad-lam ( ﺼﻞ )

Waqaf yang merupakan singkatan dari “Qad yoosalu” yang bermakna kadang kala boleh diwasalkan. Sehingga, lebih baik berhenti walau terkadang boleh diwasalkan.

7. Tanda Qif ( ﻗﻴﻒ )

Waqaf yang lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda tersebut biasanya muncul pada kalimat saat pembaca akan meneruskannya tanpa berhenti.

8. Tanda sin ( س ) atau tanda Saktah ( ﺳﮑﺘﻪ )

Waqaf yang menandakan berhenti seketika tanpa mengambil napas. Dengan kata lain, pembaca haruslah berhenti seketika, tanpa mengambil napas baru untuk kembali meneruskan bacaan.

9. Tanda kaf ( ﻙ )

Waqaf yang merupakan singkatan dari “Kadzaalika” yang bermakna serupa. Waqaf yang ditandai dengan huruf kaf ini, memiliki makna serupa dengan waqaf sebelumnya.

10. Tanda bertitik tiga ( … …)

Waqaf yang disebut sebagai waqaf muraqabah atau waqaf ta’anuq (terikat). Waqaf ini akan muncul sebanyak dua kali di mana saja. Cara membacanya adalah harus berhenti di salah satu tanda tersebut. Jika sudah berhenti pada tanda pertama, tidak perlu berhenti pada tanda kedua dan sebaliknya.

11. Tanda Waqfah ( ﻭﻗﻔﻪ )

Waqaf yang cara berhentinya sama seperti waqaf saktah (ﺳﮑﺘﻪ ), namun harus berhenti lebih lama tanpa mengambil napas.

12. Tanda tho ( ﻁ )

Waqaf mutlaq, pembaca diharuskan untuk berhenti.

13. Tanda jim ( ﺝ )

Disebut dengan waqaf jaiz. Cara membacanya boleh berhenti dan boleh untuk dilanjutkan.

14. Tanda zha ( ﻇ )

Tanda waqaf dengan cara membaca lebih baik tidak berhenti.

Jika artikel ini ada kekeliruan atau berlebihan atau ingin bertanya lebih lanjut, dapatlah kiranya memberikan masukan atau saran melalui kontak penulis.

Jazakallahu Khairan

< Demikian >

Budi Syamsurizal Orangnya supel, suka bergaul, selalu terbuka untuk berbagi dalam hal yang positif, senang mengikuti seputar literasi teknologi yang berbasiskan digital marketing.

0 Response to "Tanda Waqaf"

Post a Comment

Masukan dan saran dapat di sampaikan pada kolom contact form di bawah ini 🙏

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel