Hukum Qalqalah


Segala puji bagi Allah tak hentinya kita lafazkan, karena begitu banyak nikmat yang sudah diberikan, nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat sehat wabil khusus nikmat diberikanya usia kita sekarang untuk membaca Artikel ini, dan semoga di usia sekarang kita selalu di mudahkan Istiqomah untuk beribadah dan beramal jariyah, Amin

Sholawat dan salam juga kita lantunkan kepada junjungan kita, Baginda nabi Muhammad SAW, karena dengan tuntunan serta bimbinganya, baik itu mengenai Tauhid maupun Aqidah Akhlak serta adab hubungan sesama manusia, akhirnya kita dapat keluar dari zamanya Jahiliyah (kegelapan) hingga sekarang ini.

Huruf qalqalah biasanya secara umum di temukan pada huruf :

Cara melafazkan qalqalah ini sangat penting untuk di ketahui, karena penyebutanya berbeda-beda dan tergantung bagaimana sifat itu sendiri serta bunyinya saat dimatikan akan mengikuti huruf yang mematikanya, cara melafazkan qalqalah terbagi menjadi 2 jenis :

  1. Qalqalah Shugra

Maksud dari qalqalah shugra ini adalah “kecil” ketika huruf qalqalah tersebut mati asli.

2. Qalqalah Kubra

Maksudnya dari qalqalah kubra ini adalah “besar” ketika huruf qalqalah tersebut “mati karena di waqafkan, seperti contoh pada surah ke 11 Hud ayat 75 : ( huruf “Ba” kalimat “Ibrahim”itu kecil qalqalahnya dibandingkan dengan huruf “Ba” pada kalimat “Munib

Selain daripada itu ke 5 huruf qalqalah diatas tadi, berbeda-beda ketika melafazkanya seperti dibawah ini :

Qalqalah A’la ( Khusus pada huruf “Tha” ) seperti contoh pada surah Al-qadr

Qalqalah Mutawassitha ( Khusus pada huruf “Jim” ) seperti contoh pada surah yang sama pada surah Al-qadr, khusus pada huruf qalqalah “Jim” pada kalimat “Fajri” lafaz qalqalahnya kecil dari qalqalah “Tha” yang diatas tadi :

Qalqalah Adna ( Khusus pada huruf “Qaf, Ba, Dal ) qalaqalah ini lebih kecil bunyinya daripada qalqalah “Jim” bisa di lihat pada surah At-tin :

Note :

Terkadang sering kita mendengar bacaan qalqalah ini tidak berbunyi pada saat melafazkanya, seperti contoh kecilnya saja pada bacaan surah Al-Ikhlas ayat 1 “Qulhuwallahhuahad”

ketika tidak di bunyikan qalqalah “Dal”nya akan berdampak menggantung atau tidak jelas, apakah huruf terakhir pada kalimat tersebut huruf “Dal atau Ta atau Tha” dan lebih jauh lagi, kasihan mereka yang “Awam” mendapatkan contoh bacaan yang salah.

Begitupula dengan melafazkan qalqalah yang di waqafkan atau mati asli, huruf qalaqalah “Ba” pada surah Al-lahab :

Pada huruf “Ba” yang terakhir pantulan atau getaran qalqalahnya lebih besar dibandingkan ayat selanjutnya di bawah ini, dan tidak boleh sama cara melafazkan :

Tentunya cara melafazkan qalqalahnya pada bacaan diatas tidak boleh sama, jadi disinilah fungsi tajwid agar setiap huruf yang kita ucapkan mesti di pertanggung jawabkan.

Note :

“Mengucapkan kalimat bahasa sehari-hari saja kita mesti menyusun kata dan kalimat dengan baik, mengapa kalimat Qalam Illahi tidak serius mempelajarinya, walaupun tidak ada yang sempurna selain milik “NYA” minimal kita berusaha mengurangi kekeliruan membaca Qur’an selama ini”

Jika artikel ini ada kekeliruan atau berlebihan atau ingin bertanya lebih lanjut, dapatlah kiranya memberikan masukan atau saran melalui kontak penulis.

< Demikian >

Budi Syamsurizal Orangnya supel, suka bergaul, selalu terbuka untuk berbagi dalam hal yang positif, senang mengikuti seputar literasi teknologi yang berbasiskan digital marketing.

0 Response to "Hukum Qalqalah"

Post a Comment

Masukan dan saran dapat di sampaikan pada kolom contact form di bawah ini 🙏

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel