Hukum Isti'la
Segala puji bagi Allah tak hentinya kita lafazkan, karena begitu banyak nikmat yang sudah diberikan, nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat sehat wabil khusus nikmat diberikanya usia kita sekarang untuk membaca Artikel ini, dan semoga di usia sekarang kita selalu di mudahkan Istiqomah untuk beribadah dan beramal jariyah, Amin
Sholawat dan salam juga kita lantunkan kepada junjungan kita, Baginda nabi Muhammad SAW, karena dengan tuntunan serta bimbinganya, baik itu mengenai Tauhid maupun Aqidah Akhlak serta adab hubungan sesama manusia, akhirnya kita dapat keluar dari zamanya Jahiliyah (kegelapan) hingga sekarang ini.

Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, “Isti’la” itu menurut tajwid terangkat keatas sewaktu berlafaz, biasa juga disebut dengan “musta’liyah”, dan memiliki lawanya sifatnya yaitu “Istifal” yang artinya meurut tajwid, lidah sedikit di turunkan atau kebawahkan sewaktu berlafaz dan biasa juga disebut dengan “Mustaflah atau “Majaz”.
Khusus pada huruf :

Sifat Isti’la ini terbagi menjadi 2 :
- Isti’la Ithbaq (Intibaq)
Terdidri dari huruf-huruf :

Seperti contoh pada surah Al-baqarah ayat 45 :

Al-baqarah ayat 47 :

Al-baqarah ayat 57 :

Al-baqarah ayat 57 :

2. Isti’la Infitah
Terletak pada huruf-huruf :

Sebagai contoh pada surah Al-baqarah ayat 84 :

Al-baqarah ayat 85 :

Al-baqarah ayat 87 :

Jika artikel ini ada kekeliruan atau berlebihan atau ingin bertanya lebih lanjut, dapatlah kiranya memberikan masukan atau saran melalui kontak penulis.
<Demikian >
0 Response to "Hukum Isti'la"
Post a Comment