Hukum Mad

 Segala puji bagi Allah tak hentinya kita lafazkan, karena begitu banyak nikmat yang sudah diberikan, nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat sehat wabil khusus nikmat diberikanya usia kita sekarang untuk membaca Artikel ini, dan semoga di usia sekarang kita selalu di mudahkan Istiqomah untuk beribadah dan beramal jariyah, Amin

Sholawat dan salam juga kita lantunkan kepada junjungan kita, Baginda nabi Muhammad SAW, karena dengan tuntunan serta bimbinganya, baik itu mengenai Tauhid maupun Aqidah Akhlak serta adab hubungan sesama manusia, akhirnya kita dapat keluar dari zamanya Jahiliyah (kegelapan) hingga sekarang ini.

Hukum mad atau maudud menurut ilmu tajwid adalah menunjukan panjang haraqat suara, yang menurut ukuran tertentu dengan timbangan panjang satu alif, persamaan satu alif biasa disebut dengan dua haraqat, sedang dua haraqat itu panjangnya diukur dengan satu ketukan, 4/4 yang dapat disesuikan dengan membuka jari tangan setelah digenggam.

Jadi hukum “Mad” yaitu, memanjangkan suara dikarenakan ada huruf “Mad” itu sendiri, adapun huruf “Mad” itu terdapat pada 3 huruf dibawah ini :

Perlu diketahui juga bahwa huruf diatas tadi : (Alif, Wau, Ya) bisa dikatakan menjadi hukum “Mad” mesti memenuhi tiga syarat dibawah ini :

  1. Apabila huruf madnya “Alif” maka harakat atau tanda baris sebelumnya huruf mad tersebut berharakat “Fathah” seperti contoh bacaan surah Al- A’la ayat 7 dibawah ini :

Surah Al A’la ayat 18

Surah Al Falaq ayat 2 :

2. Apabila huruf madnya “Wau” maka harakat atau tanda baris sebelumnya huruf mad tersebut berharakat “Dhomah” seperti contoh bacaan surah Al- Falaq ayat 1 dibawah ini :

surah An nas ayat 5 :

Surah Al Falaq ayat 1 :

3. Apabila huruf madnya “Ya” maka harakat atau tanda baris sebelumnya huruf mad tersebut berharakat “Kasrah” seperti contoh bacaan surah Al- A’la ayat 13 dibawah ini :

Surah Al- A’la ayat 14 :

Surah Ad Dhuha ayat 5 :

Mad terbagi menjadi 2 bagian :

  • Mad Asli atau juga disebut mad “Thabi’i”
  • Mad Far’i (cabang)

I. Mad Ashli yaitu : Mad Ashli yaitu 1 alif (qasar), seperti pada surah Al-baqarah ayat 91 :

Keterangan : huruf yang dipanjangkan oleh satu alif saksi, baik diatas, dibawah maupun didepan, panjangnya 1 alif dan biasa disebut juga (qasar)

II. Mad Far’i, ada 13 bagian dibagian bawah ini :

1. “Mad wajib Jaiz Munfashil (Panjangnya 1,1/2 sampai 2,1/2 Alif)

Keterangan : huruf yang dipanjangkan oleh satu Alif saksi, baik diatas, dibawah maupun baris didepan, biasa disebut dengan (Isyba’), seperti contoh pada surah Al-Baqarah ayat 90 :

2. Mad wajib Muttasil (panjangnya 2 s/d 2,1/2 Alif)

Keterangan : sebuah suku kata didalamnya terdapat satu Alif saksi (Mad Thabi’i) didampingi huruf Alif atau Hamzah berharkat, biasa disebut dengan “Tawassuth” seperti contoh pada surah Al-Baqarh ayat 90:

3. Mad Aridh Lis-sukun (Panjangnya 1 sampai 3 Alif)

Keterangan : berwakaq dengan mematikan huruf pada ahir kalimat dan sebelumnya huruf terakhir berharkat 1 Alif, biasa disebut dengan ” Isyba’, seperti contoh pada surah Al-Baqarah ayat 91 :

4. Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi (Panjangnya 3 Alif)

Keterangan : Alif yang berharkat 3 alif ini untuk membedakan pertanyaan dan bukan, karena asal kata (Al-ana) artinya “sekarang” oleh karena ada alif istifham didepanya, maka tulisanya menjadi (A-al-ana), biasa disebut dengan Isyaba’ seperti pada contoh surah Yunus ayat 51

5. Mad Faraq (panjangnya 3 Alif)

Keterangan : alif yang berharkat 3 alif ini juga sama dengan keterangan pada mad Lazim Mukhaffaf kalimi, hanya saja perbedaan namanya disebabkan alif yang berharkat itu menghadapi “alif lam syamsiah”, biasa disebut dengan isyba’, seperti contoh pada surah Al-anam ayat 143 :

6. Mad Lazim Musaqqal kalimi (panjangnya 3 alif)

Keterangan : satu kalimat yang hurufnya berharkat satu alif bertemu dengan huruf yang bertasydid dalam satu kalimat, biasa disebut isyba’, seperti contoh pada surah Ali-Imran ayat 73 :

7. Mad ‘Iwadh (panjanagnya 1 alif atau qasar)

Keterangan : mewaqafkan huruf yang berbaris dua diatas menjadi panjang 1 alif, biasa disebut dengan “Qasar” seperti contoh pada surah Maryam ayat 3 :

8. Mad Tamkin (panjangnya 1 alif)

Keterangan : huruf “Ya” bertasydid dipanjangkan oleh huruf “Ya” itu sendiri, biasa disebut dengan qasar, seperti contoh pada surah Al-Imran ayat 81 :

9. Mad Badal (panjangnya 1 alif)

Keterangan : percobaan hamzah berharkat bertemu dengan hamzah mati, biasa disebut dengan Qasar, seperti contoh pada surah Al-imran ayat 86 :

10. Mad Shillah Shagir (panjangya 1 alif)

Keterangan : khusus meengenai “Ha” dhamir atau disebut juga “Ha” Kinayah didahului huruf yang berharkat dan setelah “Ha” dhamir itu ada huruf yang berharkat pula.

Qiraat Ibnu Katsir memanjangkan semua “Ha” Kinayah, meskipin “Ha” kinayah itu huruf mati, bacaan rawi Hafaz ada satu yang mengikuti bacaan ibnu Katsir, yaitu surah Al-Furqan ayat 69 :

11. Mad Shilah Thawil (panjangnya 2 s/d 2,1/2 alif)

Keterangan : khusus “H” dhamir (Ha kinayah) yang berbentuk sama dengan mad Jaiz, biasa disebut dengan Tawassuth, seperti contoh pada surah yusuf ayat 78 :

12. Mad Lazim Harfi Musyabba’ (panjangnya 3 alif)

Keterangan : terdapat 8 buah huruf khusus yang berharkat 3 alif, dikepala surat yang terdiri huruf-huruf :

Keterangan : terkecuali huruf “‘ain” boleh dibaca dengan 5-6 harkat, ini disebabkan huruf (‘Ain) itu kalu di eja tidak mempunyai mad di tengah-tengahnya.

13. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf (panjangnya 1 alif)

Keterangan : 5 buah huruf khusus yang berharkat di kepala surah, yang terdiri dari huruf-huruf :

Pahala Membaca Al~Qur’an :

Barang siapa membaca satu huruf dari kitabullah (Al~Qur’an), maka barinya satu pahala kebaikan, dan kebaikan itu di lipat gandakan menjadi Sepuluh kali, aku tidak mengatakan Alif Laam Mim itu satu huruf, akan tetapi, Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Mim satu huruf” (HR. Tarmidji no : 2835)

  • Mad tambahan

Mad Layyin atau Lien

Mad Layyin ini sebetulnya tidak termasuk dalam pembagian mad, yang dimaksud dengan Layyin atau Lien adalah khusus mengenai huruf Lien yaitu : “Wau” mati dan “Ya” mati, yang didahului oleh huruf yang berharkat kasrah, seperti pada surah Al Qurasyi ayat 2 :

surah fatiha ayat 7 :

Keterangan : Saran penulis jika ketemu mad Lein seperti diatas, kalau bisa di lembutkan sedikit dan jangan dibentak atau terlalu cepat melafazkanya.

Jika artikel diatas ada yang keliru atau berlebihan atau perlu penambahan, sudilah kiranya memberikan saran dan pendapat di kontak penulis, atau bisa berkomunikasi by email. Jazakallahu Khairan

< Demikian >

Budi Syamsurizal Orangnya supel, suka bergaul, selalu terbuka untuk berbagi dalam hal yang positif, senang mengikuti seputar literasi teknologi yang berbasiskan digital marketing.

0 Response to "Hukum Mad"

Post a Comment

Masukan dan saran dapat di sampaikan pada kolom contact form di bawah ini 🙏

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel